Minggu, 19 April 2009

inalillahi wainaillaihi rajiun... Hari Yang Mencekam


Pesta ulang tahun yang digelar sekelompok mahasiswa Malang, Jawa Timur, Kamis (16/4) dini hari, berakhir tragis. Sembilan mahasiswa tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi menabrak pohon di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu.
Kesembilan mahasiswa itu terdiri atas lima pria dan empat wanita. Salah satu korban --seorang wanita-- ditemukan dalam kondisi bugil sementara empat mahasiswi lainnya berpakaian minim. Sedangkan salah satu korban pria ditemukan dalam kondisi bertelanjang dada dan bercelana pendek warna putih.
Para mahasiswa ini merupakan penumpang mobil Daihatsu nopol DK 1070 XB. Beberapa warga setempat yang menolong para korban mengatakan, mobil itu terbelah pada atap dan lantai di belakang kursi pengemudi. Panjang rekahan mencapai bagian tengah atau di dekat rem tangan (handbrake).Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, mobil Daihatsu Taruna ini dikemudikan Anang Kasin (24), warga Bali. Kecelakaan terjadi beberapa saat setelah mobil tersebut meninggalkan sebuah vila di Songgoriti, kawasan wisata berhawa dingin, yang termasuk wilayah Kota Batu atau sekitar 20 km dari Kota Malang.
Eko Cahyono (30), pegawai pompa bensin di Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, mengatakan bahwa ia melihat sebuah mobil Daihatsu Taruna melintas dari Songgoriti dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, Eko mendengar suara benturan keras yang timbul ketika mobil Daihatsu tersebut menabrak pohon di tepi jalan tak jauh dari pompa bensin.
Warga setempat yang masih berjaga segera berdatangan ke lokasi dan mendapati sopir serta delapan penumpang mobil itu tewas. Namun, warga kesulitan mengeluarkan para korban dari dalam mobil.
Ketika satu per satu mayat dapat dikeluarkan, warga heran karena para korban berbusana minim bahkan ada yang tanpa busana. Warga menduga, kecelakaan terjadi lantaran si pengemudi tak mampu mengendalikan setir karena mabuk. Jenazah para korban kemudian dikirim ke RS Saiful Anwar, Kota Malang. Mereka adalah Anang, Firdaus, Maretha, Imron, Ririn, Rois, Dwi Rani, Nia, Mutia.
Kapolres Batu, AKBP Tejo Wijanarko, membenarkan bahwa para korban berpakaian minim. "Memang benar mereka berpakaian minim. Menurut beberapa saksi, mereka habis merayakan ulang tahun teman mereka di sebuah vila di Songgoriti," katanya. Para korban merupakan mahasiswa dari empat universitas di Kota Malang.
Alkohol
Tejo menambahkan, pihaknya belum menemukan petunjuk bahwa si pengemudi menenggak minuman beralkohol. Menurut Tejo, penyelidikan penyebab kecelakaan yang termasuk kecelakaan menonjol --karena korban tewas lebih dari lima orang-- ini melibatkan Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim. Polisi tak menemukan jejak pengereman.
Polisi baru menemukan bekas benturan pada trotoar beberapa meter dari pohon yang ditabrak Daihatsu Taruna itu. Tejo menduga kecelakaan di jalan menurun tersebut disebabkan pecahnya ban kiri belakang. Sedangkan mobil diperkirakan dipacu pada kecepatan 90-100 Km per jam.
"Ban kiri belakang mobil itu terbelah," katanya. Dalam kondisi demikian, mobil tak terkendali hingga menabrak trotoar dan pohon angsana. Tejo juga menduga jumlah penumpang di mobil itu mempengaruhi pecahnya ban kiri belakang.
Belakangan diketahui, Anang dkk merayakan pesta ulang tahun di vila yang dijaga Bagus Santoso. Menurut Bagus, pada Rabu sekitar pukul 22.00, 16 muda- mudi menyewa vila untuk tiga jam dengan tarif Rp 125.000. Para muda-mudi ini datang dengan dua mobil, yakni sebuah sedan dan Daihatsu Taruna yang dikemudikan Anang, serta empat sepeda motor.
"Setengah jam sebelum waktu sewa habis, mobil Taruna dan sedan warna merah itu keluar," kata Bagus. Sedangkan para muda-mudi yang naik sepeda motor masih ada di dalam vila.
"Kedua mobil itu dipacu cukup kencang. Setengah jam kemudian saya mendengar suara gelas pecah dari dalam vila, kemudian saya mendengar mereka ribut karena ada temannya yang mengalami kecelakaan," kata Bagus.
Selama Anang dkk di dalam vila, mereka tertawa-tawa dan bernyanyi-nyanyi dengan suara yang keras. Meski demikian, Bagus menutup telinga.
Ketika ditanya apakah Anang dkk menenggak minuman keras, Bagus mengatakan bahwa ia menemukan beberapa botol minuman merek Johny Walker Red Label dan Johny Walker Black Label yang telah kosong. "Saya juga membersihkan bekas muntahan," katanya.
Kemarin siang, jenazah kesembilan mahasiswa tersebut diambil oleh keluarganya. Para korban berasal dari Sidoarjo, Malang, Bali, dan Flores

Kamis, 16 April 2009

DEAR GOD....

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again, oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade...

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love
Hope is hard to find

Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around,
When I'm much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again




ndak taw napa aq lagi suka bgt lagu ini....
lirikx dalem bgt...

dedicate for my lovely riska..

miss u sangadh........................

Selasa, 14 April 2009

Dua Caleg Jadi Tersangka Pidana Pemilu ( ehm... ck..ck..ck.ck..)

Kejaksaan Negeri Kepanjen melimpahkan berkas perkara dua calon anggota legislatif (caleg) Kabupaten Malang, ke Pengadilan Negeri Kepanjen. Dua caleg itu, Siti Mahmudah asal PPP dan Ahmad Anwar dari Partai Golkar. Keduanya menjadi tersangka kasus pelanggaran Pemilu. Sehingga usai berkas dilimpahkan, keduanya bakal naik status sebagai terdakwa. Padahal pileg baru akan berlangsung hari ini.

Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kepanjen Eko Tjahjono mengatakan, usai menerima berkas dari penyidik, pihaknya langsung melimpahkan ke PN Kepanjen. Rencananya sidang perkara pelanggaran pemilu itu bakal digelar Selasa depan (14/4).

Kata Eko, sejauh ini kedua caleg sama-sama membantah pelanggaran Pemilu yang mereka lakukan. ‘’Sama-sama mengaku hanya sosialisasi. Baik Ahmad Anwar yang memakai mobil dinas dan Siti Mahmudah yang membagi barang,’’ kata Eko.

Meski membantah, kata Eko, Kejaksaan mengantongi bukti-bukti lengkap. Berupa foto-foto kegiatan kampanye kedua tersangka yang dianggap melanggar.

Keduanya melanggar UU Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu, khususnya pasal 270. Ancaman hukuman 6 bulan sampai 12 bulan kurungan sudah menunggu, dengan denda Rp 6 juta sampai Rp 24 juta.
‘’Kasus ini cepat dilimpahkan karena kami dikejar batas waktu lima hari, sedangkan proses peradilan, harus diputuskan dalam tujuh hari,’’ kata Eko.

Seperti diberitakan Malang Post sebelumnya, Ahmad Anwar caleg Golkar Dapil 1(Kecamatan Kepanjen, Gondanglegi, Pagelaran, Bululawang, Tajinan) dituding memakai mobil dinas Avanza.

Kepada Malang Post di Kejaksaan Negeri Kepanjen kemarin, Anwar membantah tuduhan itu. ‘’Saya memakai mobil Xenia, sedangkan mobil Avanza dipakai ngantar kue, plat nomor saya ganti,’’ akunya sambil menjauh.

Sedangkan Siti Mahmudah Caleg PPP Dapil VII (Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso dan Dau), diduga melakukan money politics.

Berdasarkan laporan saksi Panwaslu, Mahmudah terlihat tengah membagi sejumlah barang kepada warga Kecamatan Pujon. Anggota KPU Kabupaten Isa M Ansori mengatakan, Mahmudah bisa saja digugurkan.
‘’Kalau sudah jadi anggota dewan, KPU bisa menggugurkan, karena aturan bagi-bagi barang amat jelas. Kalau memakai aset negara saya belum membaca,’’ kata Isa kepada Malang Post.

Disisi lain, masih ada pula caleg PDIP yang juga diproses Polres Malang. Budi Kriswiyanto diduga juga memakai mobil dinas pada saat kampanye. Hanya saja, perkara Budi belum masuk ke Kejaksaan Negeri Kepanjen.a

lagi.. lagi.. pemilu


Teka-teki siapa caleg (calon legislatif) yang bakal menduduki gedung DPRD Kota Batu mulai terjawab. Itu menyusul tuntasnya hasil penghitungan sementara oleh dua PPK (panitia pemilihan kecamatan) Kota Batu, yakni PPK Junrejo dan PPK Bumiaji.

Sedangkan PPK Batu tidak melakukan penghitungan sementara. Sebaliknya, PPK Batu memilih melakukan perhitungan manual yang baru dilakukan mulai kemarin pagi.

Dari dua PPK itu, bisa diketahui partai serta caleg yang memeroleh kursi dewan. Dapil II Junrejo sendiri dalam pemilu legislatif ini mendapat jatah enam kursi. Sedangkan tujuh kursi untuk caleg dari Dapil III Bumiaji dan Dapil I Batu mendapat jatah 12 kursi.

Berdasarkan penghitungan PPK Junrejo, enam kursi tersebut akan diisi oleh Partai Hanura dengan perolehan 3.461 suara, PIB 3.275 suara, PDIP 2.496 suara, PKPB 2.287 suara, PAN 1.625, dan Partai Demokrat 1.447 suara. “Ini hasil perhitungan sementara dari rekapan berita acara C1 dari masing-masing TPS. Senin besok (hari ini, Red) PPK baru melakukan penghitungan manual,” kata Toni Susanto, anggota PPK Junrejo, siang kemarin.

Dia lantas menjelaskan, dari sekian partai di Dapil Junrejo itu tidak satu pun yang memenuhi BPP. Apalagi dari penghitungan sementara, bilangan pembagi pemilihnya mencapai 3.971. Dengan demikian, perolehan kursi suara di Dapil Junrejo merupakan sisa suara berdasarkan rangking perolehan suara.

Bagaimana dengan Kota Batu? Hingga saat ini memang belum ada kejelasan. Namun, dari rekapitulasi internal partai peserta pemilu legislatif, sejumlah nama sudah bisa diprediksikan untuk menduduki kursi dewan.

Berdasarkan penghitungan sementara dari PDIP di Dapil Batu, PDIP memeroleh 7.917 suara, Golkar 4.977 suara, Hanura 3.041 suara, Demokrat 2.502 suara, PAN 2.317, PNI Marhaenisme 1.869, PKNU 1.825 suara, Patriot 1.469 suara, Barnas 1.443 suara, PKS 1.385 suara, PKB 1.219, PIB 1.140 suara.

Dari PDIP misalnya, ada dua nama yang bakal maju, yakni Punjul Santoso dengan perolehan 2.784 suara dan Endang Susilaning Rahayu 1.326 suara. Dari PAN ada Sugeng Minto Basuki dengan perolehan 1.600 suara, Partai Demokrat Norma Nengsih dengan perolehan suara 1.300, Golkar Suhadi dengan perolahan 3.400 suara.

PDIP Unggul di Kabupaten

Hasil rekapitulasi sementara, suara PDIP di Kabupaten Malang masih belum tergeser oleh partai lainnya. Dari data yang masuk hingga pukul 14.00 kemarin, suara yang sudah terhitung adalah 496.974 suara.

Sementara PDIP unggul dengan 179.674 suara, Partai Demokrat 175.392 suara, dan Partai Golkar 87.866 suara. Sedangkan posisi keempat ditempati PKB dengan 84.149 suara, PKS 39.681 suara, Hanura 25.722 suara, Gerindra 22.573, dan PKNU 12.670 suara.

Di dapil I (Kepanjen, Gondanglegi, Bululawang, Tajinan, dan Pagelaran) dimenangkan Partai Demokrat dengan 22.682 suara. Posisi kedua PKB dengan 15.971 suara, disusul PDIP 14.443 suara, PPP 10.096 suara, dan PKS di posisi kelima dengan 3.940 suara. Di dapil I akan memerebutkan 8 kursi.

Partai Demokrat kembali unggul sementara di dapil II (Pakisaji, Lawang, dan Singosari). Demokrat meraih 9.727 suara, PDIP 4.608 suara, Golkar 3.408, Hanura 2.059, dan PKB 1.824 suara. Pada dapil II ini memerebutkan 7 kursi.

Sedangkan di dapil III (Jabung, Poncokusumo, Wajak, dan Tumpang) merebutkan 6 kursi. Di dapil ini PDIP meraih 13.494 suara, Demokrat 12.497 suara, PKB 6.680 suara, Golkar 5.435 suara, dan PKS 3.737 suara.

PDIP kembali unggul di dapil IV (Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, dan Turen). Di dapil yang memerebutkan 8 kursi tersebut, PDIP meraih 18.070 suara, Demokrat 11.821suara, Golkar 9.913 suara, PKB 6.480 suara, dan PKS 3.746 suara.

Untuk dapil V (Bantur, Donomulyo, Gedangan, Pagak, dan Sumbermanjingwetan) PDIP kembali unggul dengan 8.849 suara. Disusul Golkar 5.611 suara, Partai Demokrat 4.844 suara, PKB 2.267 suara, dan PKS dengan 1.577 suara. Pada dapil V ini memerebutkan 7 kursi.

Partai yang memperjuangkan Megawati Soekarno Putri tersebut juga unggul di dapil VI (Kalipare, Kromengan, Ngajum, Pakisaji, Sumberpucung, dan Wonosari) dengan jatah 7 kursi. Di dapil ini PDIP mendapatkan 22.402 suara, Demokrat 16.526 suara, Golkar 6.105 suara, PKB 6.105 suara, dan Hanura 4.333 suara.

Di dapil VII (Dau, Karangploso, Kasembon, Pujon, Wagir, dan Ngantang) yang berebut 7 kursi, PDIP unggul tipis atas Demokrat. PDIP 97.808 suara dan Demokrat mendapatkan 96.845 suara. Di posisi ketiga Golkar 49.636 suara, PKB 44.822 suara, dan PKS 22.511 suara.

Ketua KPUD Kabupaten Malang Nachrowie mengatakan, KPUD masih belum mendapatkan data yang valid. Sebab, beberapa PPK masih belum memberikan laporan kepada KPUD. (fir/bb)

Sementara penghitungan cepat (quick real count/QRC) yang dilakukan KPUD Kota Malang untuk suara DPR RI berjalan lambat. Hingga tiga hari pascapemungutan suara kemarin, baru 50 TPS yang telah terhitung. Dengan kata lain penghitungan masih berjalan 3 persen dari total TPS.

Rahardian, petugas QRC KPUD Kota Malang kemarin mengungkapkan, yang menyebabkan lambatnya kerja QRC adalah proses validasi data. Sebagian besar data yang dipindai (scan) harus divalidasi satu demi satu.

Kerja itu harus dilakukan karena mayoritas data yang dipindai terbaca salah. Misalnya angka 0 menjadi 8 atau kotak kosong terbaca angka 1. “Jadi nyaris mirip memasukkan data angka satu demi satu. Program aplikasi yang diberikan KPU pusat banyak yang salah baca,” katanya.

Yang dimaksud program aplikasi adalah berbasis ICR (intelligent character recognitions). Perangkat lunak ini mengenali karakter angka hasil pemindaian. Sehingga untuk kepentingan QRC, semestinya petugas tak perlu memasukkan data satu demi satu. Prosesnya hanya memindai, mengoreksi sedikit, lalu mengirimkan datanya ke server KPU. Namun, kenyataannya program aplikasi itu tak secerdas namanya.

Rahardian mengatakan bahwa banyaknya salah baca oleh perangkat lunak itu telah diakui oleh KPU pusat. Salah satunya karena pengerjaan dan pemrograman perangkat lunak itu sangat pendek. Sehingga kurang optimal outputnya. “Memang membantu. Tetapi akhirnya harus dikoreksi satu per satu karena hasil pemindaian lebih banyak yang salah mengenali angka,” katanya.

Selain program aplikasinya yang tidak optimal, pengisian blangko C1-IT oleh petugas KPPS juga kurang tertib. Seharusnya kalau tidak memeroleh suara dibiarkan kosong. Namun oleh petugas KPPS banyak ditulis nol atau tanda minus (-).

Ketua KPUD Kota Malang Hendry menegaskan, usai pemungutan suara, pihaknya belum menerima semua formulir C1-IT dari 1.490 TPS. Sehingga pemindaian baru dilakukan H+2. “Itu sebab lain mengapa masih sedikit yang di-scan,” kata Hendry.

Terkait program aplikasi yang bermasalah, Hendry mengatakan program itu hasil dari pembagian oleh KPU pusat. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak kecuali menjalankannya saja

pemilu 2009 di kabupaten malang

Pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) di Malang Raya, Kamis (9/4) berjalan kacau. Ratusan surat suara yang siap dicontreng pemilih tertukar dengan surat suara dapil lain. Itu terjadi di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Di Kota Malang, surat suara yang tertukar dengan dapil lain di antaranya terjadi di TPS 44 Kelurahan Bandungrejosari, serta TPS 35 dan 36 Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun, yang tertukar dengan surat suara Dapil V, Lowokwaru.

Menurut Daman Nuryanto, petugas linmas TPS 44 Kelurahan Bandungrejosari, kekeliruan surat suara itu diketahui setelah pencontrengan pemilih ke-30, saat caleg Partai Bintang Reformasi (PBR) dari Dapil Sukun, Imron R, ingin memberikan suaranya.

Mengetahui namanya tak tercantum di surat suara, caleg itu melapor ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat. Setelah diteliti ternyata surat suara itu bukan untuk Dapil Sukun tetapi surat suara Dapil V yaitu Lowokwaru.

Sekitar pukul 09.00 WIB, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang langsung mengganti surat suara itu. Sedang, 239 surat suara Lowokwaru yang masuk Sukun siang itu langsung ditarik.
Di Lowokwaru sendiri tak terjadi masalah karena di lokasi ini sejumlah TPS langsung menggunakan surat suara cadangan. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 44 Bandungrejosari ini sebanyak 379 orang.

Selain kasus Bandungrejosari dan Tanjungrejo, kemarin juga terjadi masalah pada pengiriman surat suara ke TPS 38 yang diletakkan di RS Panti Nirmala, Kelurahan Kotalama. Di tempat ini, semua logistik sudah dikirim namun tidak ada surat suaranya.

Ketua KPU Kota Malang, Hendri menilai masalah itu akibat keteledoran petugas panitia pemungutan suara kecamatan (PPK) Sukun. Seharusnya sebelum didistribusikan ke PPS dan KPPS, surat suara itu diperiksa lebih dulu. Namun demikian, sambung M Fatich, anggota KPU, mereka langsung menyelesaikannya dengan kendaraan keliling yangmembawa 10.000 surat suara.

Di Kabupaten Malang, kasus surat suara tertukar terjadi di TPS 14 Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, serta TPS 21 di Kelurahan Turen. Karena kejadian itu, akhirnya kegiatan pemungutan suara dihentikan satu jam sambil menunggu pergantian surat suara dari kecamatan. Sekitar 55 pemilih yang telanjur mencontreng melakukan pemilihan ulang.

Sementara di Kota Batu, kasus serupa terjadi di TPS 10, Kelurahan Temas Kecamatan Kota Batu. Koordinator KIPP Kota Batu Felik Sad Windu menilai, jalannya pemilu di Batu kurang lancar karena banyak TPS tidak memasang DPT.
Selain itu, banyak pemilih hanya mencontreng caleg DPRD kota dan DPRD provinsi, sedangkan DPD dan DPR RI tidak dicontreng. ”Ini akibat kurangnya sosialisasi dari KPU bahwa semua harus dicontreng,” tandasnya.

fiuhhh... akhirnyah... slesei juga bikin blog ini.....
deuh ....